Konektivitas Satelit Teknologi Masa Depan Yang Hadir Dalam Smartphone Flagship
News.indonesianet.co.id – Banyaknya smartphone flagship yang di luncurkan oleh pabrikan sekarang menyematkan fitur “Konektivitas Satelit” dimana di harapkan para pengguna smartphone, dalam tetap berkomunikasi di saat darurat maupun di daerah yang tidak memiliki signal tower sama sekali.
Dengan begitu sebenarnya apa yang dimaksud dengan fitur konektivitas satelit dalam smartphone itu ? pastinya anda ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi tersebut, mari simak penjelasan di bawah ini mengenai apa itu konektivitas satelite dalam smartphone.
Sebagai informasi, awalnya handphone satelit dulu hadir dengan fitur terpisah dimana handphone satelit di produksi hanya untuk keperluan komunikasi yang membutuhkan konektivitas satelit, berbeda dengan handphone yang berbasis signal seluler.
Perbedaanya terletak di fungsi keduanya dimana handphone satelit memiliki penangkap dan penyebar sinyal yang lebih baik untuk berkomunikasi dengan satelit dan handphone yang berbasis selure adalah handphone yang di rancang untuk berkomunikasi dengan menara pemancar sinyal seluler saja.
Artinya apabila di sekitar jangkauan handphone seluler tidak terdapat menara pemancar sinyal seluler, sudah di pastikan handphone tidak bisa di gunakan untuk keperluan komunikasi, hal ini yang membedakan antara tujuan penggunaan terhadap handphone satelit.
Baca Juga : 3 Teknologi AI Ini Akan Merubah Cara Manusia Menyelesaikan Pekerjaannya
Permasalahan yang terjadi adalah ketika handphone seluler tidak mendapatkan jangkauan sinyal yang di pancarkan oleh menara pemancar sinyal seluler, sudah di pastikan handphone tidak dapat digunakan untuk keperluan komunikasi (telepon dan sms).
Disinilah teknologi konektivitas satelit di hadirkan untuk memberikan solusi dari permasalahan jangkauan yang hadir pada handphone berbasis sinyal seluler, pengkombinasian teknologi radio seluler dan konektivitas satelit ini lah yang akan saling menutupi permasalahan jangkauan sinyal.
Dengan konektivitas satelit ini lah handphone yang mendukung teknologi tersebut dapat tetap terhubung dan melakukan komunikasi di karenakan jangkauan satelit sangat luas bahkan di tempat di mana tidak ada sama sekali sinyal seluler.
Misalnya seperti di daerah hutan, gunung dan padang pasir dimana memang daerah tersebut jarang mendapatan sinyal dari pemancar tower seluler.
Baca Juga : Cara Menghapus Meta AI Di WhatsApp
Smartphone yang sudah menggunakan teknologi konektivitas satelit
Fitur konektiviras melalui satelite memungkinkan pengguna iPhone 15 untuk tetap berkomunikasi dalam keadaan darurat maupun dalam keadaan dimana lingkungan sekitar tidak dapat memberikan layanan seluler, namun fitur ini hanya bisa melakukan panggilan ke nomor yang dituju saja dan tidak dapat melakukan panggilan dua arah yang artinya kita tidak bisa menerima panggilan dari luar.
Baca Juga : Fenomena Cyberbullying Yang Marak Terjadi Di Media Sosial, Dan 6 Macamnya
Meskipun begitu fitur konektivitas satelit ini adalah fitur yang dapat diakses oleh penggunannya secara umum, kemudian kehadiran fitur konektivitas satelit ini membuat manfaktur smartphone asal Korea Selatan, Samsung juga tidak mau ketinggalan.
Samsung memiliki System on Chip (SoC) yang di bekali dengan fitur konektivitas satelit yang bahkan mampu menghadirkan komunikasi dua arah melalui satelit, namun sayangnya fitur ini belum bisa di temukan pada generasi smartphone flagship Samsung yaitu Samsung Galaxy S24 Ultra.
Semoga kedepannya perkembangan teknologi konektivitas melalui satelit akan terus dikembangkan untuk mempermudah proses komunikasi di daerah yang sulit di jangkau oleh menara pemancar sinyal seluler, sehingga semua khalayak umum dapat merasakan dampak positif dari teknologi yang ada.
Semakin canggihnya perkembangan teknologi memungkinkan terjadinya perggantian era dari komunikasi melalui pemancar radio seluler menjadi melalui satelit, memang untuk saat ini fitur ini masih mahal untuk di kembangkan dalam waktu dekat mengingat adanya perbedaan infrastruktur antara menara pemancar seluler dengan satelit.
Arsitektur pengelola pada Sistem on Chip (SoC) juga harus mendukung fitur ini secara penuh, mengingat jangkauan satelite yang luas pastinya perangkat keras pendukungnya juga harus mampu menangkap gelombang yang di pancarkan oleh satelit itu sendiri.