Oktober 18, 2024

Hati-hati Maraknya Penipuan Phising

phising
Ilustrasi Phising sumber : https://perpustakaan.bsn.go.id

Maraknya kejahatan di dunia siber membuat kita para pengguna internet harus tetap waspada dengan segala macam bentuk informasi yang di dapatkan di internet, banyak metode ilegal yang di lakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang merugikan para pengguna internet. Salah satunya adalah Metode Penipuan Phising.

NEWS INDONESIA NET berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi kepada para pengguna internet, untuk tetap waspada terhadap kejahatan di dunia siber. Agar Anda terhindar dari penipuan Phising kala berinternet, yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Phising

Dikutip dari laman School of Computer Science BINUS, phishing atau akrab disebut phising adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan maksud mencuri akun target. Istilah “phishing” berasal dari kata “fishing” yang berarti “memancing”.

Phising secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah penipuan dengan memanfaatkan akun untuk menguak informasi sensitif korban. Aksi ini dirancang mirip dengan lembaga atau institusi resmi agar korban percaya dengan tipuan pelaku.

Penjahat siber memancing korban supaya terjebak dalam tipuan yang sedemikian rupa. Phising merupakan tindakan mencuri atau mengambil alih akun dengan maksud tertentu.

Tindakan ini merupakan kejahatan siber yang perlu diwaspadai oleh kita. Bisa dibayangkan jika kita memasukan informasi pribadi ke dalam situs palsu yang didesain sedemikian rupa mirip dengan situs aslinya. Berbahaya sekali bukan?

Kerugian Phising

Sesuai dengan pengertian “Phising” maka kerugian yang diderita oleh korban pada umumnya adalah penggunaan aktivitas email atau register akun korban yang terdaftar pada penyedia layanan atau instansi terkait.

Kerugian yang dialami oleh korban adalah jika email atau akun register yang memiliki nilai materi dan non materi. Nilai material akan menyebabkan hilangnya harta benda milik korban, sedangkan nilai non-materi akan berdampak pada integritas yang melekat pada kehidupan pribadi korban.

Oleh karena itu sangat penting bagi pemilik email atau akun register untuk lebih memahami dan menerapkan sistem keamanan untuk mengakses atau menggunakan layanan internet dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh adalah ketika pelaku mengetahui Informasi Rahasia yang berkaitan dengan aktivasi email atau akun register korban. Apalagi bila email atau akun register tersebut merupakan media komunikasi dalam transaksi bisnis antara korban dengan mitra bisnisnya. Akan sangat mudah bagi pelaku untuk menginstruksikan atau mengarahkan rekan bisnis korban agar melakukan transaksi dengan mengirimkan uang ke rekening yang telah ditunjuk oleh Pelaku.

Salah satu risiko email phising adalah kerugian dalam transaksi bisnis. Anda bisa kehilangan uang atau bisnis karena email Anda telah dibajak oleh penipu.

Cara Menghindari Phising

1. Selalu periksa nama dan email yang digunakan

Jangan mudah percaya dengan email dari perusahaan terkenal. Periksa alamat email yang digunakan. Perusahaan resmi selalu menggunakan alamat email legitimate atas nama perusahaan.

Contoh: Badan Standardisasi Nasional menggunakan alamat email nama@bsn.go.id atau seturut domain web perusahaan.

2. Periksa link dan gambar yang ditampilkan, cek alternative text-nya

Saat mengarahkan kursor ke gambar atau teks yang mengandung tautan, alternative text akan terlihat yang berisi alamat yang akan diakses. Usahakan tidak mengklik jika tulisan atau gambar tidak sesuai.

3. Waspada nama plesetan

Perusahaan terkenal seperti Apple, Samsung, Twitter dan lainnya sering dijadikan plesetan pelaku phishing. Cermati huruf, misalnya “Facebok”, semestinya “Facebook” (huruf “o” kurang 1). Jika terdapat perbedaan nama, bisa dipastikan itu phising.

4. Perhatikan sapaan yang digunakan

Email yang ditujukan kepada seseorang biasanya selalu mencantumkan nama yang dituju. Misalnya kepada Budi semestinya dalam email menyebut “Mas Budi” atau “Bapak Budi”. Jika sapaan bersifat umum, misalnya, “Anda” atau “kamu”, perlu cek dan ricek kebenarannya.

5. Baca seksama isi pesan. Jika pengirim meminta informasi pribadi, maka abaikan

Perusahaan resmi tidak akan menanyakan informasi pribadi melalui email. Seperti nama lengkap, domisili, nomor rekening dan lainnya.

6. Menerima email urgen?

Coba periksa lagi phishing cenderung menggunakan kata bernada “gawat” atau “urgen” yang berkaitan dengan uang. Mereka menggunakan berbagai alasan untuk menarik rasa iba dari korban.

7. Periksa tanda tangan email

Perusahaan resmi selalu mencantumkan identitas perusahaan secara detail dan jelas. Jika tidak ditemukan nama, alamat, dan kontak perusahaan, sebaiknya jangan dipercaya.

8. Hati-hati dengan file yang dilampirkan

Phising akan memancing korban dengan berbagai tipuan. Korban akan tergiur dengan voucher diskon, free trial aplikasi atau video gratis, yang biasanya dilampirkan. Di dalam file gratisan tersebut biasanya terdapat malware.

9. Jangan percaya sepenuhnya

Usahakan untuk selalu meluangkan waktu guna mempelajari isi email. Jangan mudah menyimpulkan isi pesan.

Kesimpulan Phising

Dalam menjelajahi internet kewaspadaan harus tetap harus ditingkatkan sebelum membuka konten. Apapun konten yang ditawarkan di internet harus tetap diwaspadai dan dicari kebenaranya, terutama konten yang meminta kita untuk memasukan informasi pribadi/sensitif kepada website tersebut.

Pastikan kita memahami apapun informasi yang kita cari sebelum melakukan pencarian. Dengan demikian, hal tersebut memungkinkan kita juga dalam mencegah kita menjadi korban phising.

FAF/NEWS

Baca juga : 3 Cara Mengubah Password WI-FI Paling Mudah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GDPR Cookie Consent with Real Cookie Banner