Januari 25, 2025

Mengatasi Kebocoran Data Pribadi Di Smartphone, Beserta 3 Langkahnya

Kebocoran Data Pribadi

Mengatasi Kebocoran Data Pribadi – Pada era digitalisasi data bukan lagi sesuatu yang tabu, semua aktivitas manusia sekarang di kumpulkan menjadi suatu data yang akan memudahkan manusia dalam menjalani setiap kebutuhan manusia itu sendiri, mulai dari aktifitas perbankan, social media, portal kerja, sampai aktifitas edukasi semuanya mengandalkan data sebagai media pertukaran informasi.

Dialinsi melalui Wikipedia Pada dasarnya data bisa di kategorikan kedalam 3 kategori :

  1. Data Publikasi : adalah data yang bersifat penelitian yang di publikasi oleh organisasi umum, yang datanya dapat di gunakan orang lain, praktik ini adalah bagian dari sains terbuka.
  2. Data Umum : adalah data yang informasinya berkaitan dengan informasi umum yang tidak terlalu di jaga keamanannya, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, dan Agama.
  3. Data Pribadi : adalah data yang data yang dapat mengidentifikasikan seseorang secara fisik maupun digital, data pribadi juga merupakan data yang keamanan datanya sangat sensitif dan di jaga oleh pemiliknya.

Kenapa kebocoran data dapat terjadi ?

Pada dasarnya setiap kebocoran data pribadi yang terjadi tidak luput dari faktor kesalahan manusia itu sendiri (Human Error), faktor kesalahan pada manusia ini bisa dibagi menjadi 3 bagian :

1. Faktor kesalahan manusia dalam hal keamanan perangkat

Gambar Ilustrasi : Enkripsi

Keamanan perangkat menjadi salah satu tolak ukur untuk menjamin keamanan penyimpanan data (storing). Teknologi enkripsi akan selalu menjadi garda terdepan untuk proses pengamanan data, teknologi enkripsi pengacakan data yang akan menyulitkan pihak yang tidak memiliki authorisasi mendapatkan data atau informasi di dalamnya.

Authorisasi adalah metode yang juga di gunakan hampir di seluruh sektor digital, contoh authorisasi ini dapat di temukan pada kehidupan kita sehari-hari contohnya : pada smarthphone, laptop, atau table kamu di minta untuk memasukan PIN, Password atau verifikasi Fingerprint. Pada website ketika kamu ingin masuk ke akun mu, kamu di minta untuk melakukan verifikasi id, username, email, dan password. Langkah ini di ambil bukan tanpa maksud tapi memang di gunakan untuk melakukan verifikasi terhadap siapa yang dapat mengakses informasi sensitif apakah memiliki akses authorisasi atau tidak.

Kesimpulannya : Pada faktor kesalahan manusia dalam hal keamanan perangkat mungkin dapat terjadi, tetapi sangat jarang di temukan data bocor akibat peretasan yang di lakukan langsung untuk membobol enkripsi dan athorisasi yang di miliki pribadi

2. Faktor kesalahan manusia dalam hal menjaga informasi sensitif

Gambar Ilustrasi : Kartu Tanda Penduduk

Terdengar sedikit ambigu dan layak di perdebatkan, tetapi pada faktor ini kesalahan menjaga informasi sensitif memang paling banyak menyumbang kasus pencurian informasi sensitif. Hal ini terjadi dikarenakan pemilik dari informasi sensitif itu sendiri, banyak terjadi di social media mereka melakukan pengunggahan foto kartu identitas pribadi seperti KTP, SIM, Passport yang tanpa di olah terlebih dahulu demi menarik audience dan engagement seperti tidak melakukan sensor untuk di bagian-bagian sensitif. Padahal disinilah menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian data.

Dengan melakukan penyebaran data pribadi seperti contoh di atas pelaku peretasan dapat dengan mudah, mengumpulkan informasi sensitif yang dapat dihubungkan ke akun-akun seperti perbangkan, password handphone maupun social media.

Pastikan anda mengerti bahwa tidak semua yang bersifat pribadi dapat di unggah di media social, dan pastikan apabila itu harus di lakukan dampaknya harus sangat kecil bagi kehidupan anda.

Kesimpulannya : Pada faktor kesalahan manusia dalam hal menjaga informasi sensitif adalah faktor yang paling sering di anggap spele yang berakibat sangat fatal, dan faktor inilah yang paling serius memicu pembobolan data.

3. Faktor kelalaian dalam menggunakan smathphone pribadi

Kelalaian ini mungkin paling jarang terjadi, tapi paling sering di remehkan. faktor ini juga yang menjadi pemicu oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pembobolan data pribadi anda, tanpa anda sadari.

Kasus ini ditemukan biasanya karena anda terlalu mempercayakan smartphone anda (barang pribadi) kepada orang lain dengan cara meminjamkannya dalam kurun waktu yang singkat. Walaupun anda sudah memberikan proteksi kepada smartphone anda bukan berarti smartphone anda aman.

Orang lain bisa saja keluar dari tujuan nya ketika meminjam perangkat smartphone anda, bisa jadi awalnya meminta izin untuk bermain game, lalu menyempatkan untuk membuka isi percakapan anda di aplikasi pesan instan seperti : Whatsapp, Telegram, dll. Bahkan social media anda pun mungkin menjadi incaran orang tersebut, bahkan yang lebih sensitif mungkin galeri foto dan video anda.

Kondisi seperti yang membuat pengembang aplikasi Whatsapp memberikan fitur pengunci whatsapp, jadi anda bisa dengan aman meminjamkan perangkat anda ke teman anda tanpa rasa khawatir pesan singkat anda di lihat.

Cara Mengatasi Kebocoran Data Pribadi Di Smartphone

1. Jangan panik!, mulailah investigasi sumber masalah yang terjadi

Panik tidak menyelesaikan masalah anda, mulailah mencari tahu data anda yang mengalami kebocoran, identifikasikan sumber kebocoran data dengan melihat data mana yang bocor.

Contoh : anda menerima pesan/email bahwa seseorang ini masuk ke akun google anda, artinya akun untuk layanan google anda sudah bocor atau ada seseorang yang sudah mengetahui identitas anda.

| Baca Juga : Hati-Hati Penipuan Phising

2. Lakukan langkah mitigasi yang tepat

Apabila ada seseorang yang mencoba masuk dan mengakses akun google anda, silakan anda melakukan penggantian password akun google anda, dengan password yang unik, dan sulit untuk di tebak, hindari penggunaan nama orang tua, tanggal ulang tahun, dan hal-hal yang bersifat pribadi.

Ada kemungkinan pelaku merupakan orang terdekat yang mempelajari anda dan mengetahui hal-hal detail dalam hidup anda.

Apabila terjadi dalam fitur perbankan silakan ganti PIN perbankkan anda atau hubungi customer service perbankkan anda.

3. Laporkan ke pihak berwajib

Apabila kendala dan masalah yang terjadi sudah terlalu parah sehingga tidak bisa di cegah, melaporkannya ke pihak berwajib adalah jalan yang perlu di tempuh. Pihak berwajib akan membantu mengidentifikasi masalah yang terjadi. Pastikan juga anda membawa bukti yang akurat dan menyimpan informasi data anda yang asli.

Kesimpulan :

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu lah yang pepatah katakan. buatlah langkah mitigasi anda sendiri dan lakukanlah pengubahan password secara rutin, untuk mengamankan akun-akun anda. dan janganlah sungkan untuk menolak apabila smartphone pribadi anda ingin dipinjam oleh orang yang anda tidak kenal meskipun hanya untuk mengirim sms.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GDPR Cookie Consent with Real Cookie Banner