Ini Dia Kacamata Metaverse Yang Harus Kamu Ketahui


Kacamata Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) merupakan salah satu hal yang paling penting pada dunia Metaverse, hal ini bahkan diperkirakan menggantikan ponsel pintar (smartphone) dalam lima sampai 10 tahun ke depan. Karena masyarakat akan mulai menggunakannya dengan skala yang besar.
Metaverse digadang-gadang sebagai versi terbaru dari VR tanpa menggunakan komputer. Pengguna dapat dengan mudah memasuki dunia virtual hanya menggunakan sebuah headset atau kacamata metaverse yang berbasis VR atau AR. Saat ini bahkan sudah banyak produk yang merilis produk-produk yang mendukung VR atau AR.
Mengenal Kacamata Metaverse

Shiftall yang merupakan perusahaan VR di bawah Panasonic, merilis headset VR yang diberi nama MeganeX dengan ukuran sangat kompatibel dan bisa dilipat seperti kacamata. Headset ini dirilis pada 2022 di Cunsumer Electronic Show (CES), Las Vegas, Amerika Serikat. MarganeX merupakan kacamata metaverse yang menjadi inovasi terbaru masyarakat.
MeganeX diyakini jadi solusi bagi masyarakat yang masih sangat enggan menggunakan atau mencoba headset VR. Pasalnya, saat ini kebanyakan headset VR yang beredar memiliki ukuran yang sangat besar dan berat. Belum lagi masalah harga yang masih tergolong mahal.
Hal itulah yang menjadi pertimbangan Shiftall sebagai peluang untuk meluncurkan headset dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Jika dibandingkan dengan headset yang tersedia saat ini, MeganeX memang paling berbeda. Bisa dibilang desainnya hampir mirip sebuah kaca mata. Bedanya hanya pada dimensinya yang lebih besar dan tebal.
CEO dari Shiftall, Takuwa Iwasa mengatakan “Sangat penting buat headset VR memiliki bobot yang ringan dan nyaman digunakan. Tanpa harus mengurangi kualitas gambar yang tetap terasa nyata,” jelasnya.
Selain itu, Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, perangkat AR dan VR mempunyai potensi yang besar apabila dikembangkan. “Nilainya akan signifikan dan eksponensial,” katanya.
Berdasarkan riset dari PwC, teknologi VR dan AR di kacamata metaverse meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) global US$ 1,4 triliun pada 2030. Selain kontribusi ke PDB global, VR dan AR memberikan dampak ke pekerjaan.

Bill Gates sebagai ketua Microsoft mengatakan bahwa pertemuan kantor secara virtual atau melalui Metaverse diperkirakan akan mulai menjadi trend disekitaran tahun 2023-2024. Ia juga menilai bahwa tahun 2022 seterusnya akan menjadi tahun yang lebih digital dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Itulah kenapa kacamata metaverse ini sangat dibutuhkan kehadirannya.
Apalagi semenjak adanya pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat lebih condong ke arah digital karena tidak mungkin diadakannya pertemuan tatap muka secara langsung. Meeting online, pembelajaran online, dan berbagai pertemuan online lainnya lebih sering dijadikan prioritas utama saat itu.
Hingga saat ini, sudah banyak brand yang meluncurkan produk kacamata metaverse dengan kualitas yang baik dan harga yang berbeda-beda. Tentu saja, hal ini membantu perkembangan dunia digital terutama metaverse di kancah dunia.
Semoga bermanfaat.
Baca juga 4 Rekomendasi Film Bertema Metaverse Terbaik Yang Dapat Kamu Tonton Dirumah!