5 Cara Menghindari Social Engineering Untuk Pribadi dan Perusahaan Yang Terbaik

Social Engineering biasanya dilakukan oleh pelaku untuk keuntungan pribadi yang dapat sangat merugikan bagi sang korban. Aksi Social Engineering berbasis interaksi sosial secara langsung biasanya dilakukan oleh pelaku yang memiliki tujuan yang tidak baik terhadap para korbannya akan tetapi memiliki kemampuan komunikasi dan interaksi yang sangat baik, pintar mempengaruhi orang lain, pandai meyakinkan orang lain sehingga orang lain, khususnya korban, akan mudah terpedaya.

Pintarnya lagi pelaku akan menyasarkan aksinya pada korban yang aktif bekerja di jagat teknologi informasi suatu perusahaan besar. Modus operasi yang dijalankan oleh pelaku masih sama, yaitu menggunakan media sosial media, sambungan telepon, ataupun media kirim pesan online seperti email.

Di zaman yang modern ini, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari social engineering. Simak pembahasannya berikut ini:

Cara Menghindari Social Engineering Untuk Diri Sendiri

Jangan mudah percaya kepada orang lain dan pintar-pintar memilah hal yang baik dan buruk.
Mencari tahu dan memahami apa itu social engineering, jenisnya dan cara menghindari social engineering.
Terapkan keamanan double untuk akun kamu, dan hal-hal yang bersifat rahasia.
Jangan membuka link atau tautan yang diberikan orang lain sembarangan.
Jangan memasukkan kata sandi, pin, atau otp ke web yang belum terverifikasi, dan jangan berikan kepada orang asing.

Cara Menghindari Social Engineering Untuk Perusahaan

Terapkan unsur keamanan informasi sesuai dengan standard prosedur yang dapat diakses sehari-hari. Misalnya dengan menerapkan monitor policy dan clear table. Kedua contoh ini perlu dilakukan agar para karyawan kalian terbiasa melakukannya.
Organisasi atau perusahaan mengeluarkan sebuah buku saku berisi panduan mengamankan informasi yang mudah dimengerti dan diterapkan oleh pegawainya, untuk mengurangi insiden-insiden yang tidak diinginkan.
Perusahaan melakukan analisa kerawanan sistem keamanan informasi perusahaan. Misalnya dengan melakukan uji coba kekuatan sistem keamanan informasi perusahaan melalui cara penetration test.
Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu memperkuat sistem keamanan perusahaan.
Melakukan analisa kerawanan sistem keamanan informasi yang ada di perusahaannya (vulnerability analysis).

Semoga bermanfaat.